Minggu, 07 November 2010

relaaaaawan

Bismillah, ditemani nasyid Robithoh.
Robb, dimana letak kesalahan kami? Tunjukkan pada kami!
Robb, kami hanya manusia. Keterbatasan itu menyelimuti kami. Tak seluruhnya kami menguasai.
Dulu sampai detik yang lalu, Robithoh ini mengingatkanku akan dakwah kami.
Tanah kelahiranku, kalibawang.. kondisi yang begitu memprihatinkan. Ini tak lain dari kuasaMu. Pohon pohon tumbang, tidak kuat menahan tebalnya abu yang turun. Jalanan penuh abu ditambah guyuran hujan yang setengah2 sehingga berakibat “jemek” dan sgt licin. Di dekat rumahku ada posko pengungsian. Sebagian besar pengungsinya  berasal dr magelang. Tersebar ke beberapa tempat di satu kecamatan. Aku sendiri hanya berniat mengerahkan tenagaku saja ke posko yg ada di dekat rumah. Kebetulan abi ditugasi untuk mengatur macam2 di posko. Untuk posko yg disekitar kodya maupun kabupaten lain aku tertarik membantu materi sebisaku. Robb, Kau Maha Tahu, abi seorang pekerja keras yg begitu hebat!
Hari ini, dipertemukan pada “orang2 yg terlihat benar  tp tak benar” hatiku terasa sakit, sesak rasanya. Bagaimana mungkin ini terjadi?
Menjadi org yg dilempar2 itu tak enak! Meminta bantuan ke A, dilempar ke B, ke B dilempar ke C. dan seterusnya.
Sejak pulang sekolah tadi, abi telfon, iseng2 aku tanya, di posko kurang apa. Dijawab komplit.alhamdulillah, meski tidak semuanya bisa kubantu. Setidaknya aku bias membantu meringankan pekerjaan abiku. Robb, didikanku untuk saling membantu begitu kuat dan nyata. Ya, kalaupun ilmu itu samasekali tak kudapatkan di sekolah.. sedih!
Masih tetep kontak dengan beberapa ikhwah dimana mana. Hemm…
Jam demi jam bertambah. Ba’da maghrib td abi telfon lagi. Member kabar kalau kemungkinan esok hari akan kekurangan tenaga. Doaku dalam hati “ Ya Alloh, peluang bagi mereka. Sampaikan mereka disini esok hari.”
Mereka, J merekaJ… banyak mereka di otak ini. Kuhubungi siapa saja yg sekiranya bisa membantuku. NIHIL! Lemes. Tidak hanya dibutuhkan 1 tenaga. Kesempatan untuk dakwah juga. Apalagi td dapat kabar kalau posko pengungsi ditambah 1 lagi, di daerah rawan sekali pemurtadan! Ya! Ladang empuk pemurtadan! Hatiku tercabik. Ummi terus memotivasiku untuk terus mencari bantuan. Tapi dimana? Aku semakin bingung karena tidak member kepastian semuanya. Kesempatan diijinkan oleh tim pemerintahan juga kan! Lha wong katanya sudah dikuasai sm pemda. Jd agak susah masuk ksana.harapanku seperti runtuh satu satu. Ada yang bilang gak bisa lah, jauh lah, gak ada kendaraan lah, blab la bla. Aha! Ikhwah! Jawabanyya siap, tp belum terkoordinasi sempurna hingga malam ini. Setidaknya senyum terkembang disini.
Perihal lempar melempar, menolak memberi bantuan karena seabreg alesan yg bikin eneg dan belakangnya minta maaappp mulu, bahasnya panjang bro!
Memberi bantuan itu tidak memaksa, tapi mbok iyoo punya rasa peka. Tidak hanya ngomong tok tapi prakteknya nol! Cuma cerewet aja. Bilang koordinasilah, kasih tau temenlah,gak ada temenlah, akeh men! Sejujurnya supaya pekerjaan abiku agak berkurang karena ada yg membantu. Aku gak mau nak abi sakit! Itu saja. Tapi? Bejibun alasan yg tidak bisa kuterima sampai hanya mlongo saja. Tak mengerti. Mereka bingung, tapi tak melakukan aksi sama sekali. Rencana inilah. Itulah. Robb, semakin susahkah mecari orang baik di dunia ini? Ya, walaupun aku tak baik..
Ingin sekali aku melihat senyum itu terkembang di antara mereka, terutama anak-anak. Mereka butuh ilmu! Butuh senyum! Tapi apa yg bisa kulakukan?
Setidaknya rasa “annoyed” itu muncul ketika ahad pagi mereka datang, (haduh, jadi inget mukaku ekspresinya gimana). Sama sekali tidak tahu kalau akhirnya mereka dtg. Haha :p
Jadi salting lha wong aku ngambeknya kayak gituu..haduu.. tp gapapa wis. Alhamdulillah ada mereka.
Jazakumulloh khoyron katsiron….. semoga Alloh membalas kebaikan antum. Amiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar