Sabtu, 23 Oktober 2010

terimakasihku


First..thanks to Allah,atas segala kemampuan yang diberikan untuk rahma..segala keindahan terasakan dalam Diin ini. Teruntuk Rasulullah, segala kemuliaanmu kujadikan teladan, syafaatmu kunantikan kelak di hari akhir nanti.
Teman2ku yang kucintai karena Allah,yang selalu memotivasiku. Permintaan maaf tertulus dari hati ini tak pernah lelah kuucap. Jangan tanyakan keikhlasan,karena itu semua yang patut menilai hanya Allah. Iya, sungguh scenario Allah itu keren sekali. Hingga pertemuanku pada kalian masuk pada nominasi nikmat keren karena masing2 dari kalian berbeda-beda. Teman,terimakasih atas penilaian kalian terhadapku. Sungguh hati ini terasa menjadi lebih luas. Memaknai setiap kalimat yang kalian tulis atau kalian ucapkan. Rahma tidak merasa terdzalimi kok..justru itulah yang bisa merekatkan ukhuwah ini. Itulah adanya penilaian kalian teman…itu pandangan kalian..sama sekali rahma tak pernah mambatasi. Apa rahma selalu ingin dikatakan baik? Tidak,,, bukankah pujian itu lama kemudian bisa mematikan hati?

Jumat, 22 Oktober 2010

kata dia

ya..terkadang beda antara kau dan aku jadi sengketa.tak selamanya perbedaan menjadi nikmat untuk kita
fanatik!mungkin kedengarannya menyakitkan ketika kata itu muncul dari mulut salah seorang teman..
berangsur angsur...
jadi ingat sms salah seorang teman,


rasa lelah dalam dakwah..yang akhirnya lelah mencekik iman..yang akhirnya semua itu menjadi adaptasi..sehingga luka tak ku rasa sebagai luka.

Rabu, 13 Oktober 2010

cinta

jadikan cintaku padaMu ya Allah
berhenti di titik ketaatan
meloncati rasa suka dan tak suka
melampaui batas cinta dan benci
karena hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi
karena sering kali kebodohan merabunkan kesan sesaat
karena aku tau,
mentaatimu dalam hal yang tak kusukai
adalah kepayahan, perjuangan, dan gelimang pahala
karena sering kali ketidaksukaanku,
hanyalah bagian dari ketidaktahuanku

Minggu, 10 Oktober 2010

dalam dekapan ukhuwah dalam forum sang mutarobbiyah

bismillah....

aku telah merasakan perkenalan,bahkan kesepakatan. itulah ruh-ruh kita yang saling sapa,
berpeluk mesra.
dengan iman menyala,mereka telah mufakat...meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan belum berjabat